Jejakkriminal.Co.Id,👣, Maros, Sulawesi selatan- Seleksi Pra Porporv XVIII cabang olahraga sepakbola yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 5-6 April 2025, di Stadion Merdeka Kassi Kebo, Maros. Akan tetapi menjadi topik yang menarik perhatian banyak pihak. Perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Perlu diketahui, dikutip salah satu media. Seleksi yang berlangsung selama dua hari tersebut. Sebanyak 35 pemain dinyatakan lolos dan akan melanjutkan ke tahap selanjutnya. Para pemain terpilih ini akan mengikuti pusat pelatihan yang akan dimulai pada 7 April 2025, untuk mempersiapkan diri menghadapi Pra Porporv XVIII yang akan diselenggarakan pada Juli 2025 mendatang di Kabupaten Takalar.
DPC KSPSI Maros Soroti Dugaan TKA Ilegal dan Pelanggaran Hukum di Kawasan Industri
Wakil Bupati Muetazim menyatakan bahwa seleksi ini diharapkan dapat berjalan secara transparan, dengan fokus pada potensi dan keterampilan para calon pemain. “Kami berharap proses seleksi ini benar-benar objektif dan berdasarkan kualitas individu pemain, bukan hanya pada faktor lainnya,” ujar Muetazim, Senin (7/4/2025) dikutip media folderIndonesia.com.
Sumbangan Dibungkus Kesepakatan, Forum Pendidikan Soroti Praktik Komite SMAN 1 Maros
Salah satu peserta, Andi Refky, mengaku kecewa terhadap hasil seleksi yang menurutnya tidak mencerminkan prinsip keadilan.
“Ada peserta yang tidak mengikuti seluruh tahapan seleksi, tapi justru dinyatakan lolos. Ini membuat kami yang mengikuti proses dari awal merasa tidak dihargai,” ujar Refky. Rabu, 21/5/2025.
Sementara itu, Ketua Askab PSSI Maros, Muh Yusdal Yusuf, menyatakan bahwa penilaian dan kriteria pemain diserahkan sepenuhnya kepada pelatih. Namun, beberapa peserta yang tidak lolos seleksi Pra Porprov Maros menyatakan bahwa proses seleksi tidak konsisten. Ketua Askab PSSI Maros dan pelatih tidak memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait persoalan ini. Saat di konfirmasi melalui WhatsApp, Rabu(21/05/2025).
Kejaksaan Maros: Perlu Penyelidikan atas Dugaan Penyimpangan Anggaran Screen House Modern Marusu
Andi Refky menekankan pentingnya integritas dan keterbukaan dalam proses rekrutmen untuk memastikan perlakuan adil dan setara bagi seluruh peserta. Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh beberapa peserta lainnya, namun belum ada tanggapan resmi dari panitia penyelenggara. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang mekanisme penilaian dan kriteria kelulusan yang digunakan, serta berpotensi merusak tujuan proses seleksi sebagai ajang pencarian bakat murni dan potensi terbaik daerah.(*) Mr