Blog  

Mobil Diduga Milik Mafia BBM Subsidi Terbakar di SPBU Wajo, Polres Wajo Dinilai Terkesan Tutup Mata

Selama ini, mafia BBM subsidi di Wajo seolah kebal hukum

JEJAKKRIMINAL.CO.ID, WAJO — Sebuah mobil yang diduga digunakan untuk melangsir bahan bakar minyak (BBM) subsidi terbakar di salah satu SPBU di Kabupaten Wajo pada Selasa, 14 Januari 2024.

Insiden ini kembali menyoroti praktik ilegal penimbunan BBM subsidi yang kian marak di Provinsi Sulawesi Selatan,
khususnya di wilayah Sengkang, Wajo.

Namun, upaya penegakan hukum terhadap mafia BBM subsidi dinilai belum maksimal, bahkan Polres Wajo disebut-sebut terkesan tutup mata terhadap praktik ini. Sabtu,18/1/2025.

Mobil yang terbakar tersebut diduga kuat digunakan untuk membeli BBM jenis solar dalam jumlah besar secara berulang kali di SPBU, sebelum kemudian dipindahkan ke gudang penimbunan. Kebakaran ini pun memicu perhatian masyarakat, yang sudah lama mengeluhkan kelangkaan BBM subsidi akibat ulah para mafia.

Praktik penimbunan BBM subsidi seperti ini bukan fenomena baru di Sulawesi Selatan. Sebelumnya, kasus serupa juga pernah terungkap di Kabupaten Gowa, di mana gudang penyimpanan BBM subsidi ditemukan beserta barang bukti berupa jeriken besar dan alat pompa. Sayangnya, upaya untuk memberantas mafia BBM subsidi belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Kelangkaan BBM subsidi, khususnya jenis solar, telah menimbulkan dampak luas bagi masyarakat, terutama para supir truk yang sangat bergantung pada bahan bakar ini. Rasman, seorang supir truk asal Kabupaten Gowa, mengungkapkan bahwa antrean panjang di SPBU sering kali membuat aktivitasnya terganggu.

“Kalau solar habis, antreannya bisa sampai berjam-jam, bahkan ada yang harus nginap di SPBU. Truk tidak jalan, penghasilan pun ikut terganggu,” keluhnya.

Aldi, supir truk asal Takalar, juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku sering harus bermalam di SPBU akibat kelangkaan solar subsidi. Selain itu, antrean panjang di sekitar SPBU sering menyebabkan kemacetan lalu lintas, yang juga merugikan pengguna jalan lainnya.

Kelangkaan solar tidak hanya menyulitkan supir truk, tetapi juga berimbas pada sektor ekonomi yang lebih luas. Pengiriman barang yang terhambat dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok, yang pada akhirnya memberatkan masyarakat.

Di tengah situasi ini, masyarakat menilai pihak kepolisian, khususnya Polres Wajo, belum bertindak tegas terhadap para mafia BBM subsidi. Dugaan keterlibatan oknum-oknum tertentu dalam melindungi praktik ilegal ini semakin memperkuat kecurigaan bahwa penegakan hukum masih jauh dari harapan.

“Selama ini, mafia BBM subsidi di Wajo seolah kebal hukum. Padahal, masyarakat sudah sering melaporkan aktivitas mencurigakan di SPBU. Polisi harus serius memberantas praktik ini, karena dampaknya sangat merugikan kami,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Insiden terbakarnya mobil yang diduga milik mafia BBM subsidi ini seharusnya menjadi momentum bagi pihak kepolisian untuk memperketat pengawasan di SPBU, mengusut tuntas jaringan mafia BBM, serta memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang selama ini menjadi korban kelangkaan BBM subsidi.

Kini, publik menantikan langkah nyata dari Polres Wajo untuk mengungkap dan menindak para pelaku di balik praktik mafia BBM subsidi ini. Tanpa tindakan tegas, kelangkaan BBM subsidi akan terus menjadi masalah yang menghantui masyarakat Sulawesi Selatan.(**)

Penulis: WrEditor: iw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250